Sebelum Malin Kundang meninggal dunia atau mati menjadi batu di Gunung
Padang, dia telah menulis dan meninggalkan beberapa catatan mengenai
fenomena yang telah terjadi di Ranah Minang kampung halamannya sendiri.
Mungkinkah fenomena ini yang menyebabkan Malin Kundang durhaka kepada ibu
kandungnya ?
Berikut isi catatan Kumal si Malin Kundang bagian III (ketiga) sbb :
III. Catatan si Malin kundang mengenai "Anak dipangku Kemanakan... ?"
Restoran "Bim Bing" suasananya enak dan remang-remang. Aku pelanggan
restoran itu tanpa setahu Cian Phao, soalnya ada Puti Basusual Intan disana.
Aku yakin dia sama asal atau sekampung dengan ku, tapi separo mati pula dia
bertahan mengatakan tidak. Dalam pertengkaran itu aku pangku dia
habis-habisan.
Tiba-tiba seorang tua tertelungkup di depan kami, pingsan. Seteleh
ditelentangkan, Puti Basusual Intan terperanjat "Ayahku !" teriaknya. Kuraba
kepala yang pingsan itu. Ternyata dia Datuk Bana Tan Tapo mamakku. Rupanya
dia jatuh pingsan melihat aku begitu penuh nafsu memangku Puti Basusual
Intan. Insiden kecil ini di jadikan Head Line Surat Kabar "Datuk Bana Tan
Tapo pingsan karena Anak dipangku kemanakan di Bim Bing" ?. Pada mulanya
insiden, akhirnya menjadi petuah adat sampai sekarang gara-gara wartawan.
(bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar